Jumat, 10 April 2009

Siapa pemimpin yang siap kalah?

Metode perhitungan cepat atau Quick Count telah diumumkan. Bahkan di hari H pemilu 9 April kemarin banyak lembaga survey yang dengan begitu cepatnya menyimpulkan kesepuluh partai yang menempati posisi atas. Tentu saja perhitungan tersebut bukan tanpa alasan karena yang terlibat dalam lembaga-lembaga survey seperti itu pastilah orang-orang yang tinggi ilmunya jadi mana mungkin mereka berani mempublikasikan data yang diragukan keakuratannya. Namun sayang dibalik semua itu, banyak parpol yang tidak menerima dengan legowo hasil yang telah di dapat. Banyak diantaranya yang berbicara,”Hasil Quick Count itu masih belum akurat, jadi hasil tersebut tidak bisa dipercaya”. Tapi dia sendiri kok sewot dengan mengatakan banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi sehingga partainya merasa dirugikan. Pemimpin macam apa itu? Tidak siap menerima kekalahan. Apakah dia baru akan setuju kalau partainya saja yang memenangkan pemilu? Apa dia akan memaksakan kehendaknya sementara rakyat tidak memilihnya? Itulah pemimpin yang BODOH alias pemimpin yang tidak tau diri. Kekurangan-kekurangan dalam pemilu itu wajar karena tidak ada suatu pelaksanaan yang sempurna di dunia ini seberapa hebat pun perencanaannya. Sadarkah dia bahwa pemimpin seperti itu adalah pemimpin yang tidak beriman dan tidak mempercayai yang namanya takdir. Lupakah dia bahwa hasil akhir itu ada di tangan-Nya? Jujur saya sangat emosi ketika menyaksikan tayangan di televisi mempertontonkan tingkah laku seorang tokoh parpol yang tidak beretika. Padahal dia parpol kecil dan menurut hasil quick count parpolnya tidak masuk ranking sepuluh besar. Marah pada KPU, mungkin itu sah-sah saja asalkan tidak berlebihan. Berhentilah untuk bertingkah laku seperti anak kecil kalau memang Anda pikir Anda sudah dewasa. Kekerasan bukan penyelesaian yang baik. Pesta ini adalah pesta demokrasi bukan tragedi berdarah. Saya berkata seperti ini bukan karena saya pendukung salah satu parpol karena pada kenyataannya saya seorang Non Aliance Movement. Prediksi saya, pada akhir nanti mungkin akan terjadi kerusuhan-kerusuhan yang disebabkan oleh partai-partai yang berambisi dan tidak memiliki suara yang cukup memuaskan termasuk juga partai-partai kecil yang terancam bubar karena tidak mendapatkan suara lebih dari atau sama dengan 2,5 %. Tak lupa juga saya mengacungkan kedua jempol saya untuk pak JK karena telah secara legowo menerima hasil yang ditampilkan oleh banyak lembaga survey. Ingat jangan sampai kita dimanfaatkan oleh parpol-parpol busuk yang hanya ingin menang sendiri untuk direkrut agar melakukan kerusuhan-kerusuhan karena toh kita tidak akan mendapatkan keuntungan apa-apa.