Kamis, 11 Juni 2009

Siapakah Presiden 2009-2014??

Judul diatas cukup merepresentasikan keadaan politik akhir-akhir ini yang semakin memanas. Masing-masing calon presiden dan wakil presidennya sibuk mengatur strategi untuk meraih dukungan rakyat. Mereka tak peduli dengan cara apapun yang dipakainya asalkan bisa menang. Namun sayang kebanyakan jargon-jargon yang mereka pakai itu hanya sekedar untuk menarik perhatian rakyat semata. Seperti tema mengenai kampanye yang mereka usung, hampir semuanya mengusung tema perubahan ekonomi. Contohnya banyak yang bagi mereka mengakui tema kampanye mengusung ekonomi kerakyatan, kalo benar mereka mengusung tema seperti itu dan berpihak pada rakyat coba tanyakan,”berapa ratus unit usaha kecil menengah baik koperasi maupun industri kecil yang telah mereka bina? Dan apa hasilnya dari binaan mereka tersebut?” Kalo para elit politik itu mengelak dengan berbicara,”yah nanti kita akan realisasikan kalau kami sudah menjadi presiden dan wapres”. Sama saja hal tersebut bohong, kalau niat mereka ingin mengabdi pada Negara tak perlulah harus menjadi presiden dulu. Banyak diantara mereka itu yang punya duit banyak, jadi kenapa tidak dari dulu mereka misalnya memberikan pinjaman dan didikan kepada para pengusaha usaha kecil dan kerakyatan itu. Kenapa baru sekarang dibicarakan? Kemana saja mereka dari dulu? Saya juga tidak tahu tanyakan saja pada mereka. Juga tentang ekonomi neo-liberalisme yang akhir-akhir ini semakin menyudutkan salah satu pasangan capres-cawapres, pesan saya singkat, padat dan jelas. “ jangan sampai anda jual lagi aset-aset berharga milik kita(seperti Indosat) kepada pihak luar sekalipun keadaan terdesak kecuali jika memang perusahaan tersebut amat sangat merugikan Negara dan tidak mungkin lagi mengalami pertumbuhan. Karena bangsa yang menjual harta simpanannya adalah bangsa yang tidak pernah berpikir.”
Intinya, semoga bangsa Indonesia ini mendapatkan pemimpin yang adil, jujur dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik menuju ke arah pintu gerbang yang setaraf dengan Negara-negara maju lainnya. Dan pesan untuk seluruh rakyat Indonesia mari kita berjuang lanjutkan cita-cita para pahlawan kita. Percuma kita mendapatkan pemimpin yang paling baik pun kalau rakyatnya masih begini-begini saja, seperti ketika upacara bendera senin pagi. Meskipun pemimpin upacaranya tegas, berwibawa dan cakap tetapi kalau semua peserta upacara kerjaannya hanya mengobrol dan ribut maka kehidmatan dalam upacara tidak akan pernah didapatkan. Jadi, berjuanglah untuk Indonesia yang lebih baik! Dan tunjukan pada dunia (terutama Malaysia) bahwa mereka tidak pantas menginjak-injak harga diri bangsa kita. Juga tak lupa, perjuangkanlah AMBALAT sampai titik darah penghabisan!!!

0 komentar: