Selasa, 05 Mei 2009

Flu babi atau babi flu???



Pastinya begitu melihat judul diatas, kita tidak asing lagi dengan penyakit tersebut. Apalagi beberapa tahun belakangan juga kita mendengar kata "flu burung" yakni penyakit berbahaya yang menyerang unggas dan sejenisnya. Belum selesai masalah lama, eh muncul lagi masalah baru tentang flu babi yang kabarnya lebih bahaya dari flu burung (yang sama-sama bisa menginfeksi ke manusia dan menimbulkan kematian). Untungnya penyakit flu babi akhir-akhir ini pertama kali muncul di Mexico, negara yang banyak terlibat jaringan gembong narkotika internasional. Dan kabarnya flu babi ini hanya berkembang di daerah yang memiliki iklim dingin (kalo gitu Indonesia aman dong?). Eits jangan senang dulu, bisa saja penyakit itu menyebar ke Indonesia lewat para imigran asing. Apalagi transportasi udara sekarang dapat mempercepat proses penyebaran virus ini. Bagi para orang muslim mungkin sedikit beruntung, karena kita tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi babi (haram). Meskipun daging babi itu daging paling gurih, empuk (kata orang) tapi tak ubahnya seperti minuman beralkohol yang memabukkan (lebih banya mudaratnya daripada manfaatnya). Daging babi sendiri kata beberapa ilmuwan mengandung banyak cacing pita, jadi sebenarnya kalau memasaknya tidak benar-benar steril bisa membahayakan kesehatan. Hati-hati juga bagi para penggemar coklat karena kabarnya sebagian besar gelatin/lesitin (hampir 95%) yang dipakai di dunia untuk bahan pengemulsi coklat berasal dari babi (haram dong!) karena kabarnya lesitin babi lebih efektif dan efisien (modal dikit, hasil banyak. Lebih berkualitas lagi kelihatannya). Nah sebaiknya sebelum kita makan coklat, biasakan untuk melihat dulu komposisinya kalau misalkan disana tertera lesitin soya berarti bahan pengemulsi coklatnya berasal dari tumbuh-tumbuhan tetapi kalau selain itu, wah saya nggak menjamin ya (kecuali kalau memang ada logo MUI). Jangan salah minyak goreng yang bening banget juga bisa memakai tambahan minyak babi, jadi hati-hati juga kalau misalkan ada minyak goreng yg bening banget apalagi bisa sampai diminum (teliti dulu apa bahan penyaringnya yang bisa membuat minyak goreng tersebut sampai bening seperti itu). Karena perusahaan-perusahaan sekarang cenderung lebih memikirkan keuntungan/kemasan daripada keamanan dan kenyamanan barang yang dikonsumsi oleh konsumen, jadi pintar-pintarlah dalam memili jangan sampai tertipu oleh iklan semata.

0 komentar: